Menemukan benda yang sudah terpendam selama kira-kira 20 tahun lebih, memang cukup menenggelamkan kita di kedalaman kenangan-kenangan yang menyertai "harta terpendam" itu.
Kaset itu berisi 12 lagu di antara sekitar 23 lagu yang pernah kugubah sejak aku bisa main gitar (waktu kelas 3 SMP) sampai saat direkamnya lagu-lagu itu (waktu kelas 3 SMA).
Antara tahun 1987-1989 memang belum ada internet seperti sekarang. Jejak-jejak audial baru bisa didokumentasikan dalam bentuk rekaman pita kaset saja. Bagiku tahun-tahun itu merupakan tahun-tahun produktif. Hampir setiap peristiwa yang memberi kesan khusus dalam hidupku bersama teman-teman di Ma'had Darul Arqam pasti kubikinkan lagunya. Sampai-sampai lagunya Bon Jovi "Never Say Goodbye" yang saat itu lagi terkenal sempat kugubahkan juga Parodi-nya. Padahal saat itu, blantika musik Nusantara belum memasuki trend parodi seperti yang dilakukan oleh group Padhayangan di tahun 90-an.
Meski hanya diiringi alat musik gitar, aku selesaikan juga proses rekaman 12 lagu itu. Studionya bertempat di gedung Asrama Putri yang baru jadi dengan Tape Rekorder milik seorang teman.
Menyimak suaraku dan syair-syair lagunya dari kaset itu ...................merinding juga dan terkadang jadi "hayang seuri". Apalagi saat dikomentari anakku yang kelas 2 SD yang sempat mendengarkan salah satu lagunya, " ih si Ayah mah meuni geuleuh....cinta-cintaan sama gadis kerudung biru".
ASCO (Asmi Song Colection)
1. Kemana
2. Mendung Palestina
3. Senandung Malam
5. Senandung Rindu
6. Buat Pak Dirman
7. Kodrat Manusia
8. Sahabat Penaku
9. Surat-surat dan Kita
10. Berharap dalam Kecemasan
11. Malam Perpisahan
12. Say Paturay
.............................................................................bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar