1. Karawitan Sekar (musik vokal) yang terdiri dari :
a. Anggana Sekar (bernyanyi sendiri/solo)
b. Rampak Sekar (bernyanyi bersama/koor)
c. Sekar Caturan (bernyanyi secara bersahut-sahutan)
2. Karawitan Gending (musik instrumental) yang terdiri dari berbagai jenis di antaranya :
a. Kliningan, yaitu sajian lagu yang diiringi oleh seperangkat gamelan. Lagu-lagu yang disajikannya pun biasanya lagu-lagu jenis rerenggongan seperti Catrik, Kulu-kulu, Cirebonan, dan sebagainya.
b. Degung Kawih, yaitu sajian gamelan degung yang berfungsi sebagai pengiring lagu.
c. Kacapi Kawih, yaitu sajian lagu yang diiringi oleh waditra kecapi serta dilengkapi dengan waditra kendang dan goong.
d. Angklung, yaitu bentuk sajian musik dengan instrumen utama angklung. Angklung berkembang sangat progresif terutama setelah merambah dari tangga nada pentatonis ke tangga nada diatonis sehingga bisa diterima hampir di seluruh tradisi musik dunia.
e. Calung, yaitu bentuk sajian musik dengan instrumen utama calung. Sajian musik ini dikemas dalam format yang segar, kocak penuh canda dan lelucon, terkadang diselingi sindiran-sindiran.
f. Reog, yaitu bentuk sajian musik dengan instrumen utama dog-dog. Sajian musik ini dikemas dalam format komedi seperti halnya calung.
Fungsi Musik Daerah Sunda :
1. Sebagai media hiburan
2. Sebagai media komunikasi
3. Sebagai media pendukung cabang seni lain
4. Media ritual keagamaan atau adat istiadat
Pengelompokan alat musik (waditra) daerah Sunda
- berdasarkan fungsi musikalnya :
1. Waditra Melodis (suling, rebab, saron, dsb.)
2. Waditra Harmonis / pengiring (kacapi, siter, dsb.)
3. Waditra Ritmis/pemandu irama (kendang, kecrek, dsb)
- berdasarkan cara memainkannya :
1. Waditra Tiup (suling, bangsing, tarompet, dsb.)
2. Waditra Petik (kacapi, siter, jentreng, dsb.)
3. Waditra Pukul (kendang, kecrek, calung, goong, dsb.)
4. Waditra Gesek (rebab, ngekngek, dsb.)
5. Waditra Goyang/Getar (angklung)
Seni musik Nusantara terdiri dari berbagai jenis musik tradisional dari daerah-daerah di Nusantara. Di antaranya adalah beberapa bentuk karya musik baik vokal maupun instrumental.
Macam-macam pertunjukan musik Nusantara antara lain :
1. Gondang dari Batak, Sumatra Utara.
Merupakan bentuk pertunjukan musik ensambel yang instrumen utamanya terdiri dari sembilan buah gendang besar (gondang) yang memiliki perbedaan ukuran antara satu dengan yang lainnya.
2. Talempong Pacik dari Minangkabau, Sumatra Barat.
Merupakan bentuk pertunjukan musik ensambel yang instrumen utamanya terdiri dari alat musik perkusi gendang dol (gendang besar), ketipung, rebana, gendang sedang, talempong, dan gong atau canaung.
3. Tanjidor dari Betawi, DKI Jakarta.
Merupakan bentuk pertunjukan musik ensambel yang instrumen utamanya terdiri dari alat musik tiup (corneta piston), trombon, tenor, klarinet, bas, dan dilengkapi dengan alat musik membran yang biasa disebut tambur atau genderang.
4. Gambang Kromong dari Betawi, DKI Jakarta.
Merupakan bentuk pertunjukan musik ensambel yang instrumen utamanya terdiri dari gambang, Teh Yan dan Kong An Yan (sejenis rebab), Kemong, Kromong, Kecrek, dan gendang.
5. Kolintang dari Minahasa.
Merupakan bentuk pertunjukan musik ensambel yang instrumen utamanya terdiri dari kolintang, yaitu semacam gambang yang terbuat dari belahan kayu. Alat musik kolintang terdiri atas melodi, ritme, contra bas, dan bas.
6. Gamelan Sandur dari Madura, Jawa Timur.
Merupakan bentuk pertunjukan musik gamelan seperti pada umumnya musik gamelan dari Sunda dan Jawa.
Beberapa contoh karya musik lagu daerah :
1. Bungong Jeumpa dari Aceh
2. Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
3. Kampuang Nan Jauh di Mato dari Sumatra Barat
4. Butet dari Sumatra Utara
5. Jali-jali dari Jakarta
6. Ayo Mama dari Maluku
7. Yamko Rambe Yamko dari Papua
8. Tanduk Majeng dari Madura
9. Lir Ilir dari Jawa Tengah
Beberapa contoh karya musik lagu wajib nasional :
1. Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki
2. Bagimu Negeri karya Kusbini
3. Satu Nusa Satu Bangsa karya L. Manik
4. Tanah Airku karya Ibu Sud
5. Maju Tak Gentar karya C. Simanjuntak
6. Syukur karya H. Mutahar
7. Garuda Pancasila karya Sudarnoto
8. Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki
9. Berkibarlah Benderaku karya Ibu Sud
Pengelompokan Alat Musik berdasarkan sumber bunyinya :
1. Aerophone (sumber bunyinya berasal dari getaran udara) : Seruling, Rekorder, Klarinet, dsb.
2. Chordophone (sumber bunyinya berasal dari getaran senar/dawai) : Gitar, Biola, Kecapi, Harpa, dsb.
3. Membranophone (sumber bunyinya berasal dari getaran selaput kulit/plastik) : Gendang, Drum, Jimbe, Rebana, dsb.
4. Idiophone (sumber bunyinya berasal dari getaran badan alat musik itu sendiri) : Gong, Triangle, Angklung, Simbal, dsb.
5. Elektrophone (sumber bunyinya berasal dari energi listrik) : Keyboard, Elektone, Syntesizer, elektric drum, dsb.
Letak Nada pada Alat Musik Ber-Tuts. (Pianika-Piano-Organ)
Beberapa Topik dan Istilah dalam Apresiasi Musik Nusantara
- Notasi, adalah sistem penulisan musik dengan simbol-simbol tertentu agar musik bisa didokumentasikan secara tertulis dan bisa dibaca. Unsur utama dari notasi adalah not yang bisa dilambangkan dengan angka, huruf, atau simbol khusus.
- Nada, adalah bunyi yang frekuensinya teratur yang merupakan unsur utama dalam pembentukan melodi.
- Tangga Nada, adalah susunan nada-nada yang terurut mengikuti pola jarak tertentu secara berjenjang.
- Melodi, adalah rangkaian nada-nada dengan variasi pitch (tinggi-rendah nada) dan durasi (lama-sebentarnya nada dibunyikan) pada masing-masing nada.
- Irama atau Ritme, adalah gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen secara tetap. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi.
- Harmoni, adalah keselarasan yang terjadi dalam suatu perpaduan antara beberapa nada
- Intonasi, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan ketepatan suara dalam membunyikan nada-nada sehingga tidak terjadi sumbang/fals saat menyanyi.
- Artikulasi, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan ketepatan suara dalam melafalkan/mengucapkan kata-kata dalam syair/lirik sebuah lagu sehingga pendengar dapat menangkap dengan jelas isi pesannya.
- Interpretasi, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan penguasaan penyanyi terhadap lagu yang dinyanyikannya sehingga dia bisa menghayati makna atau pesan-pesan dari lagu tersebut.
- Ekspresi, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan pengungkapan makna yang terkandung dalam sebuah lagu melalui mimik muka, gerak tubuh, manipulasi suara, bahkan kostum atau aksesoris yang dikenakan seorang penyanyi.
- Phrasering, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan tehnik pemenggalan kelompok kata dalam kalimat lagu agar menghasilkan pengucapan yang jelas ketika menyanyi.
- Vibrasi, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan tehnik menggetarkan suara pada bagian-bagian melodi tertentu yang berdurasi panjang.
- Staccato, bagian dari tehnik vokal yang berkaitan dengan tehnik menyanyikan melodi lagu secara patah-patah / putus-putus. Kebalikan dari staccato adalah legato.
- Bentuk-bentuk penyajian musik vokal berdasarkan jumlah penyanyinya : Solo (1), duet (2), trio (3), kwartet (4), kwintet (5), sektet (6), Paduan Suara.
- Ambitus, adalah batas-batas wilayah jangkauan suara manusia.
- Pola gerakan aba-aba pada birama 2/4, 3/4, 4/4
Secara umum keanekaragaman musik mancanegara di Asia terdiri dari :
1. Musik Melayu, merupakan salah satu ragam musik Asia yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ciri utama dari ragam musik ini adalah menggunakan alat musik gendang tradisional, akordion, dan biola yang menghasilkan sentuhan dendang dan joget.
2. Musik Oriental, merupakan salah satu ragam musik Asia yang tersebar di negeri Cina, Korea, dan Jepang. Keunikan musik Cina dan Jepang terletak pada instrumen, khususnya alat musik string baik yang dipetik maupun yang digesek seperti koto, xin, shamisen dan san xian.
3. Musik Padang Pasir/Musik Timur Tengah, merupakan salah satu ragam musik Asia yang tersebar di negeri-negeri jazirah Arab. Ciri utama dari ragam musik ini adalah tangga nadanya memiliki skala nada diatonik dan kandungan nada-nada mikrotoknik yang mengalun lewat alat musik gitar gambus, rebana, dan gendang.
4. Musik Hindustan, merupakan salah satu ragam musik Asia yang tersebar di negeri India, Pakistan, dan Bangladesh. Ciri khasnya terletak pada ritme yang ditimbulkan oleh instrumen membraphone yang disebut tabla dan instrumen string yang disebut sitar.
Sejarah Perkembangan Musik Barat dan Tokoh-tokohnya
1. Jaman Kuno, sebelum ditemukan alat-alat musik, hampir seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga zaman ini disebut juga zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.
2. Jaman Renaisans, karya musik pada zaman ini banyak dipengaruhi oleh bentuk ruangan gereja yang besar dan kedap suara, sehingga faktor-faktor kejernihan, kelembutan, dan keseimbangan suara merupakan ciri khusus. Tokoh yang terkenal pada jaman ini adalah Giovanni Gabrielli.
3. Jaman Barok, sering disebut sebagai awal Gaya Musik Modern. Bentuk baru yang menyangkut instrumentasi, metode maupun sumber ide garapan mulai mengalami revolusi. Pada abad ke-18, gaya Barok murni dapat terwujud dengan sempurna. Salah seorang tokoh musik pada zaman ini adalah Johan Sebastian Bach.
4. Jaman Klasik, ditandai dengan gaya melodi yang bersifat kompak dan memiliki kesamaan tema serta unsur improvisasi mulai hilang, semua tanda-tanda frase, dinamik, ornamentasi, dan akor ditulis lengkap. Salah seorang tokoh musik pada zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart.
5. Jaman Romantik, ditandai dengan kegiatan musik yang lebih menitikberatkan penggarapan pada pemanfaatan timbre, ritmik, melodi, dan harmoni. Karya-karya musik pada zaman Romantik lebih mengutamakan garapan emosional dan dramatis. Salah seorang tokoh musik pada zaman ini adalah Johannes Brahms.
6. Jaman Impressionisme, ditandai oleh penggunaan akor-akor disonan yang waktu itu dianggap menyimpang dari kaidah yang telah mapan di masyarakat. Salah seorang tokoh musik pada zaman ini adalah Acille Claude Debussy.
Susunan Akor Dasar pada Tangga Nada Mayor
Tingkat | Akor | Susunan Nada | Nama Akor | Sifat |
I | C | C-E-G | Tonika | mayor |
II | D | D-F-A | Supertonika | minor |
III | E | E-G-B | Median | minor |
IV | F | F-A-c | Subdominan | mayor |
V | G | G-B-d | Dominan | mayor |
VI | A | A-c-e | Submedian | minor |
VII | B | B-d-f | Leading Not | diminished |
Secara umum keanekaragaman musik Barat terdiri dari :
1. Musik Klasik, ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan jauh di masa lalu, tetapi tetap diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang masa. Sehingga, orang sering menyebutnya sebagai musik abadi. Dalam pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah dipertahankannya sifat keaslian dalam penyajiannya.
2. Musik Latin, adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di negaranegara Amerika Latin, terutama Kuba. Keunikan musik Latin adalah pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di dalamnya. Karakteristik sangat kuat pada ritmenya terlihat saat satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing ritem lainnya untuk saling berpadu.
3. Musik Jazz, adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika Serikat. Pada awal abad ini, kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan peralatan musik Eropa, khususnya Prancis, dengan irama bangsa Negro asal Afrika Barat. Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam irama maupun melodi, kelompok ataupun musiknya.
4. Musik Rock, Musik ini berkembang di Amerika Serikat akhir tahun 1940-an dan mencapai kepopulerannya di awal tahun 1950-an. Rock and roll melahirkan berbagai macam aliran yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock. Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang selalu diisi pukulan snar drum.
5. Musik Mars, adalah musik dengan ciri khas ketukan keras, mantap dan stabil melalui instrumen-instrumen pukul dan tiup, sangat sesuai untuk mengiringi langkah tegap pasukan baris-berbaris.
Apresiasi Lagu Barat :
1. Judul lagu : Imagine
Genre : Pop
Penyanyi : John Lennon (Personil The Beatles)
Negara : Inggeris
Tema lagu : Tentang Perdamaian
2. Judul lagu : My Heart Will Go On.
Genre : Pop
Penyanyi : Celine Dion
Negara : Canada
Tema lagu : Tentang Percintaan
Catatan lain : OST film TITANIC
Pagelaran dan Pengelolaannya
Jenis-jenis Pagelaran berdasarkan tempatnya :
- In door (di dalam ruangan tertutup)
- Out door (di luar ruangan / ruang terbuka)
Pengelolaan Pagelaran
- Panitia Pengarah (steering comittee)
- Panitia Pelaksana (organizing comittee)
Ø Ketua
Ø Sekretaris
Ø Bendahara
Seksi-seksi :
- Seksi Acara
- Seksi Publikasi
- Seksi Dokumentasi
- Seksi Konsumsi
- Seksi Humas
- Seksi Keamanan
- dst.
Deskripsi Materi US SENI BUDAYA
(Aspek Seni Musik)
Seni tidak mempunyai definisi tersendiri mengingat kompleksitas dan kedalamannya. Pengertian seni lebih terarah pada konsep yang muncul secara variatif sesuai dengan pemahaman, penghayatan, dan pandangan seseorang terhadap seni yang dijadikan acuan atau batasan. Untuk memahami konsep pengertian seni kita bisa mencoba menelaah pembagian seni berikut ini :
1. Seni Rupa
Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra penglihatan (visual) dan peraba. Seni rupa biasanya memanfaatkan unsur garis, bidang, warna, tekstur, dan volume. Contoh hasil karya seni rupa adalah lukisan, poster, reklame, patung, seni grafis, dan seni kerajinan.
2. Seni Musik
Karya seni musik dapat dinikmati dengan indra pendengaran (audio) yang dibentuk dari unsur nada dan bunyi dalam alat musik, suara manusia (vokal), atau gabungan keduanya.
3. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang diwujudkan melalui gerak, ruang, waktu, irama, wirasa, wiraga, dan susunan unsur gerakan anggota tubuh secara teratur dan menurut pola-pola tertentu sehingga menimbulkan gerakan yang indah dan memesona.
4. Seni Teater
Seni teater adalah seni yang memadukan unsur gerakan dan kata. Biasanya dalam teater terdapat naskah, penokohan, latar tempat, dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati dengan indra penglihatan dan pendengaran (audiovisual).
5. Seni Sastra
Seni sastra adalah seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa dan perasaan dalam bentuk bahasa, tulisan, dan kalimat yang mengandung nilai estetis untuk mendapatkan kepuasan rohaniah.
Seni rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut.
1. Seni rupa murni (fine art), yaitu karya seni yang hanya untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan batiniah. Seni rupa murni banyak ditemukan pada cabang seni grafika, seni lukis, dan seni patung.
2. Seni rupa terapan (applied art), yaitu seni rupa yang memiliki nilai kegunaan (fungsional) sekaligus memiliki nilai seni. Karya seni ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari secara materi, misalnya furnitur, tekstil, dan keramik.
Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra), yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra), yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung
Prinsip-prinsip dalam berkarya seni rupa :
Proporsi, yaitu perbandingan ukuran, baik perbandingan ukuran antara bagian dalam satu objek, ataupun perbandingan ukuran antara objek yang satu dengan objek yang lainnya dalam suatu gambar/lukisan.
Komposisi, yaitu susunan dan tata letak obyek-obyek dalam gambar/lukisan sehingga nampak menjadi satu kesatuan yang utuh.
Keseimbangan (balance), yaitu penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan keseimbangan antar bagian-bagiannya, dengan memperhatikan tata letak objek gambar seperti simetris, asimetris, diagonal atau terpusat.
Irama (ritme), yaitu kesan gerak yang dihasilkan oleh garis, warna, bentuk, dan tekstur secara berulang (repetition) dan gerakan (movement).
Kesatuan(unity), yaitu perpaduan unsur-unsur dari berbagai elemen yang ada dan saling berhubungan serta melengkapi sehingga menimbulkan kesan terbentuk dengan baik.
Dalam menggambar bentuk tiga dimensi, dikenal tiga jenis bentuk, yaitu : bentuk benda kubistis, silindris, dan bebas.
1. Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja, kursi, lemari, dsb.
2. Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas, piring, mangkuk, teko, dsb.
3. Benda bebas adalah benda-benda yang bentuknya tidak beraturan. Misalnya, buah-buahan, pepohonan, batu-batuan, dsb.
Bentuk atau corak karya seni rupa terapan dibedakan atas bentuk figuratif (sesuai dengan aslinya) dan bentuk nonfiguratif (tidak nyata). Bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan menjadi bentuk abstrak, bentuk geometris, bentuk stilasi, bentuk deformasi, dan
bentuk visual realistis.
1. Bentuk Abstrak
Bentuk abstrak yaitu bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk alam (nature) atau bentuk yang tidak sesuai dengan aslinya (tidak nyata). Bentuk abstrak terbagi atas tiga, yaitu sebagai berikut.
• Bentuk abstrak murni, contohnya kursi, meja, sepatu, dan rumah.
• Bentuk abstrak simbolis, contohnya huruf, tanda baca, rambu-rambu lalu lintas, dan lambang-lambang.
• Bentuk abstrak filosofis, contohnya huruf Cina.
2. Bentuk Geometris
Bentuk geometris yaitu bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contoh bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segiempat, segilima, segi enam, dan lingkaran.
3. Bentuk Stilasi
Bentuk stilasi yaitu bentuk dengan berbagai penggayaan/digayakan. Misalnya motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia.
4. Bentuk Deformasi
Bentuk deformasi yaitu bentuk yang telah mengalami perubahan / penyederhanaan dari bentuk aslinya.
5. Bentuk Visual Realistis
Bentuk visial realistis biasa juga disebut bentuk naturalistis, yaitu bentuk yang sesuai dengan aslinya.
Teknik Berkarya Seni Rupa Terapan Nusantara
Jenis Karya | Tehnik | Alat dan Bahan |
Batik | tulis, cap, dan cetak (printing), | canting, cap, sablon, mesin cetak, lilin cair |
Anyaman | teknik tumpang tindih | bambu, rotan, mendong, dan eceng gondok |
Tenun | Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) | tustel. |
Bordir | teknik sulam | mesin bordir |
Kulit | teknik bentuk dan tempel. | kulit hewan (sapi, kambing, kerbau, ular, dan buaya). |
Ukiran | mengukir dan memahat. | pahat, pisau raut, gergaji, batu, kayu, dan tulang |
Keramik | cetak tekan, lempeng, pilin, dan pijat. | tanah liat, butsir, pisau, dan alat putar |
Contoh Motif Batik Nusantara
Abstrak | Flora | Fauna | Non-geometris | Geometris |
Periodisasi Seni Rupa Nusantara | Karya Peninggalan / Artfact |
1. Seni rupa zaman prasejarah | Lukisan di dinding Goa Leang-Leang Sulsel. dan beraneka Ragam Hias primitif lain. |
2. Seni rupa Indonesia Hindu-Buddha | Beberapa candi dan karya-karya arsitektur lain serta beraneka ragam hias |
3. Seni Rupa Indonesia Islam | Mesjid, keraton, kaligrafi, dan beraneka ragam hias. |
4. Seni rupa Indonesia modern *) | (berbagai macam karya lukisan dan patung) |
*) Periodisasi Indonesia Modern | Tokoh-tokoh |
a. Masa perintis | Raden Saleh Syarif B. |
b. Masa seni lukis Indonesia Jelita | Basoeki Abdullah |
c. Masa PERSAGI | S. Sudjojono |
d. Masa pendudukan Jepang | Otto Jaya |
e. Masa kemerdekaan | Affandi, S. Sujiono |
f. Masa pendidikan formal seni rupa | R.J. Katamsi |
g. Masa seni rupa baru Indonesia | Jim Supangkat, Dede Eri Supria, |
|
|
Nama Seniman | Contoh Karya Patung |
Gregorius Sidharta | Patung Bung Karno |
Edhi Sunarso | Pahlawan Samudra Yos Sudarso |
I Nyoman Nuarta | Garuda Wisnu Kencana |
|
|
Seniman / Gaya | Contoh Karya Lukisan |
Ahmad Sadali (Abstrak) | “Segitiga Emas” |
Basuki Abdullah (Naturalisme) | “Kakak Adik” |
Pablo Picasso (Kubisme) | “Guernica”, “Penari”, “Bercermin” |
Vincent Van Gogh (ekspresionisme) | “Bunga Matahari” , “Starry Night” |
Salvador Dali (Surealisme) | “Presitence of memory” |
Affandi (Ekspresionisme) | “Potret Diri” , “Ombak Laut” |
Leonardo Da Vinci | “Monalisa” |
|
|
Jenis Seni Grafis | Contoh Karya |
|
Cetak Tinggi | Stempel, Cap Pola Batik |
|
Cetak Dalam | Engraving, Etsa. |
|
Cetak Datar | Hasil fotografi |
|
Cetak Saring | Sablon |
|
Teknik-teknik Pembuatan Patung |
1) Teknik Mengecor |
2) Teknik Modeling |
3) Teknik Konstuktif (Menempel) |
4) Teknik Memahat/Mengukir |
Jenis-jenis Karya Patung berdasarkan wujud tampilannya : 1. Patung Free Standing : Patung utuh dengan pose sedang berdiri 2. Patung Zonde : Patung utuh dengan pose tidak sedang berdiri (jongkok/duduk) 3. Patung Dada : Patung tidak utuh, hanya bagian dada sampai kepala 4. Patung Torso : Patung yang menampilkan bagian-bagian tertentu dari tubuh. |
Jenis-jenis Karya Patung berdasarkan eksistensi alaminya :
Figuratif : Bentuk yang ada di alam nyata
Non-figuratif : Bentuk yang tidak ada di alam nyata
Fungsi Karya Patung |
- Properti religius |
- Dekorasi (interior/eksterior) |
- Monumen |
- Media Ekspresi |
Teknik-teknik Pembuatan dan Jenis-jenis Karya Seni Rupa Lain :
Mozaik : melukis dengan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna pada lantai atau dinding bangunan
Instalasi : memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda secara artistik untuk memunculkan makna tertentu.
Kolase : melukis dengan teknik menempelkan sesuatu seperti kain perca, bunga kering, koran bekas pada bidang gambar
AlFresco : Jenis lukisan yang dikerjakan saat tembok masih basah lalu dilapisi lepa sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama.
Contoh karya-karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat (Kota Tasikmalaya) :
Payung Geulis | Kelom Geulis (Gobras) | Batik Tasik | Dompet Mendong |
Macam-macam Gambar Ilustrasi, contoh dan Karakternya :
1) Gambar Ilustrasi Naturalis | 2) Gambar Ilustrasi Khayalan | 3) Gambar Kartun |
Gambar ilustrasi naturalis adalah gambar yang memiliki bentuk dan warna yang sama dengan kenyataan (realis) yang ada di alam tanpa adanya pengurangan atau penambahan. | Gambar ilustrasi khayalan adalah gambar hasil pengolahan daya cipta secara imajinatif (khayalan). Cara penggambaran seperti ini banyak ditemukan pada ilustrasi cerita, novel, roman, dan karya sastra lain. | Gambar kartun adalah gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak, komik, dan cerita bergambar. |
4) Gambar Karikatur | 5) Cerita Bergambar (Cergam) | 6) Ilustrasi Buku Pelajaran |
Gambar karikatur adalah gambar sindiran atau kritikan yang dalam penggambaranya telah mengalami penyimpangan proporsi bentuk. Gambar ini banyak diketemukan di majalah atau koran-koran. | Cerita bergambar adalah sejenis komik atau gambar yang diberi teks. Teknik menggambar cergam dibuat berdasarkan cerita dengan berbagai sudut pandang penggambaran yang menarik. | Ilustrasi buku pelajaran berfungsi untuk menerangkan teks atau suatu keterangan peristiwa baik ilmiah maupun gambar bagian. Bentuknya bisa berupa foto, gambar natural juga bisa berbentuk bagan |
7) Gambar Ilustrasi Dekoratif |
| 8) Gambar Ilustrasi Reklame |
Gambar ilustrasi dekoratif adalah gambar yang berfungsi untuk menghiasi sesuatu dengan bentuk yang disederhanakan atau dilebih-lebihkan (digayakan). |
| Gambar ilustrasi reklame adalah gambar yang berfungsi untuk mengajak/mengghimbau masyarakat untuk membeli atau melakukan sesuatu.. |
PAMERAN
Pameran seni rupa sekolah adalah kegiatan mempertontonkan hasil karya seni rupa siswa selama menempuh pembelajaran di sekolah kepada khalayak umum, di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Pameran seni rupa sekolah, secara umum ditujukan untuk mendapatkan tanggapan dan apresiasi dari khalayak umum. Dan secara khusus, pameran ditujukan untuk meningkatkan daya kreativitas dan menumbuhkan sikap apresiatif siswa terhadap seni rupa.
Jenis pameran seni rupa terdiri atas pameran tunggal (diikuti 1 orang peserta) dan pameran bersama (diikuti lebih dari satu orang peserta atau kelompok). Dengan demikian, pameran seni rupa sekolah termasuk jenis pameran bersama.
Sementara itu berdasarkan keragaman karya-karya yang dipamerkan, ada jenis pameran homogen (karya yang satu jenis) dan ada pameran heterogen (beraneka jenis karya). Pameran pun mengingat waktu dan durasi pelaksanaannya ada yang permanen (tetap dan relatif lama) ada juga yang insidental (sewaktu-waktu menurut kebutuhan).
Penyelenggaraan pameran secara umum bisa didasarkan pada sistem magerial umum dengan mengacu kepada prinsip-prinsip :
P (planning) : Perencanaan kegiatan mulai dari penyusunan proposal sampai kegiatan-kegiatan persiapan lain.
O (Organizing) : Sistem pengelolaan kegiatan oleh suatu kepanitiaan yang terorganisasi dengan pembagian tugas yang jelas.
A (Actuating) : Kegiatan inti melaksanakan kegiatan pameran sesuai perencanaan yang telah disusun.
C (Controlling) : Proses pemantauan dan evaluasi kegiatan sebagai pengendali apakah kegiatan dilaksanakan sesuai perencanaan.